Monggo moco

Rabu, 18 Mei 2011

TERBERSIT

Yang indah hanya sementara .................


Yang abadi adalah kenangan .................


Yang ikhlas hanya dari hati .....................


Yang tulus hanya dari sanubari .....................


Tidak mudah mencari yang hilang•Tidak mudah mengejar impian•Namun yg lebih susah mempertahankan yg adaKarena walaupun tergenggam bisa terlepas juga•Ingatlah pada pepatah,"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"•Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif.

Selasa, 17 Mei 2011

9 Tips Wirausaha...Jangan mau jadi karyawan terus.

9 Tips Wirausaha...Jangan mau jadi karyawan terus....

Bagi anda yang ingin mencoba membuka usaha, berikut ini ada 9 langkah yang bisa memandu Anda menyusun bisnis agar bisa berjalan dan sukses :
1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.

2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.

3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.

4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.

5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.

6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.

7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.

8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.

9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.

9 Tips Wirausaha
__________________

Enam Larangan Dalam Interview Kerja

Enam Larangan Dalam Interview Kerja

Dalam sebuah interview kerja, Anda dituntut untuk menjawab berbagai pertanyaan dengan tangkas dan cepat. Namun jangan sampai terjebak pada pertanyaan-pertanyaan dari si pewawancara. Untuk itu berikut ini tips praktis mengenal larangan-larangan apa saja yang harus dihindari dalam interview kerja:

1. Jangan mengkritik bekas atasan Anda maupun teman-teman sekerja Anda

2. Jangan tanyakan mengenai gaji atau benefit lainnya sebelum pewawancara menanyakan lebih dahulu atau kalau anda sangat ingin mengetahuinya, tanyakan di saat sesi wawancara sudah selesai

3. Jangan makan, mengunyah sesuatu ataupun permen karet. Alih-alih untuk menjaga nafas tetap segar dan percaya diri, Anda justru menampilkan kesan tidak sopan dan tidak profesional

4. Jangan berpakaian berlebihan pada saat wawancara. Sebelum wawancara, tanyakan ketentuan berpakaian di perusahaan

5. Jangan memakai perhiasan dan parfume terlalu berlebihan

6. Jangan menghindari kontak mata pada saat wawancara. Karena akan memberi kesan Anda seorang yang tidak percaya diri dan kurang meyakinkan

8 Cara Jitu Hindari PHK

8 Cara Jitu Hindari PHK


TIDAK ada seorang pun yang mengharapkan dirinya bakal mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan tempat bekerja sekarang. Akan tetapi, di tengah kondisi perekonomian yang fluktuatif, segalanya mungkin terjadi. Jangan biarkan diri Anda menghadapi situasi terburuk tanpa tameng pelindung. Persiapkan diri menghadapi mimpi buruk tersebut dengan menjalankan sejumlah tindakan antisipasi berikut ini:


1. Dana darurat
Para pakar umumnya menyarankan untuk menyisihkan dana sebesar tiga sampai enam kali pengeluaran hidup perbulan (biaya sewa tempat tinggal, hipotek, makanan, tagihan listrik, air, dan lain-lain). Simpan dana tersebut ke dalam akun tabungan berbunga tinggi.

2. Lunasi utang

Cicil atau lunasi utang kartu kredit berbunga tinggi yang Anda miliki. Jika tidak mungkin, transfer ke kartu kredit berbunga rendah, atau ambil pinjaman lain dengan bunga yang lebih rendah untuk melunasinya. Setelah itu, lunasi utang Anda!

3. Kurangi pengeluaran

Sekarang bukan waktunya untuk hidup di luar batas kemampuan. Jangan membeli barang-barang bermerek, merenovasi rumah, atau pergi berlibur sementara Anda masih berjuang melunasi utang dan memenuhi kebutuhan pokok yang lebih penting. Selain itu, pertimbangkan pengeluaran lain yang bisa Anda pangkas dari anggaran untuk mengencangkan ikat pinggang.

4. Bangun networking

Jika selama ini Anda masih meremehkan kekuatan networking, ubah pikiran tersebut sekarang. Jaga hubungan dengan kontak profesional dan teman-teman melalui media sosial, email, dan telepon. Datangi kegiatan-kegiatan profesional yang memungkinkan Anda menjalin kontak baru dan menemukan peluang emas. Ingat, networking berjalan dua arah. Jangan segan membantu orang lain, agar mereka dengan senang hati memberikan bantuan ketika Anda memerlukannya suatu saat nanti.

5. Tambah keahlian

Ambil setiap kesempatan belajar yang ditawarkan perusahaan, entah dengan cara mengikuti setiap kelas yang mereka sediakan atau dengan mengajukan reimburse biaya pendidikan. Jika perusahaan tidak menyediakan tawaran seperti itu, cari sendiri kesempatan untuk mengembangkan bakat baru. Hal itu akan membuat nilai jual Anda bertambah di mata perusahaan sekarang, dan perusahaan lain pun bukan tak mungkin ikut melirik.

6. Perbarui resume

Pastikan Anda terus memperbarui resume dengan mencantumkan setiap keahlian baru yang Anda kuasai, berikut setiap pencapaian yang Anda raih selama menggeluti pekerjaan. Jaga hubungan dengan orang yang mungkin mampu memberikan referensi positif tentang Anda jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

7. Berburu di rumah

Jangan mengecek situs lowongan pekerjaan lewat koneksi internet kantor karena perusahaan dapat mengeceknya. Jika Anda berniat berburu pekerjaan baru, lakukan semua urusan dari rumah ketika Anda sedang tidak bekerja.

8. Berpikir positif

Jangan biarkan pikiran buruk menguasai Anda dengan kemungkinan dipecat. Tapi, tidak ada salahnya mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Jika hal itu memang terjadi, setidaknya Anda telah siap menghadapinya.

Saatnya Pindah Kerja

Saatnya Pindah Kerja

Mengapa anda ingin pindah kerja? Ada banyak alasan mengapa seseorang
berkeinginan untuk mencari pekerjaan baru. Tak jarang keinginan tersebut
bersifat emosional hanya karena salah seorang rekan kerja kita mendapatkan
pekerjaan baru. Kita menganggap mereka begitu beruntung, dan kita tak cukup
beruntung mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Tetapi, sebenarnya tujuan terpenting dari keputusan kita untuk pindah kerja
adalah untuk mendapatkan sebuah kehidupan yang kita angankan. Tak sedikit
orang meninggalkan pekerjaan yang memberikan penghasilan besar hanya karena
ingin bekerja pada profesi yang ia idam-idamkan sejak kecil.

Berikut ini ada beberapa keadaan, yang ditulis oleh Linda R. Dominguez, dari
Executive Coaching and Resource Network, yang bila anda menemukan anda
berada di salah satu atau lebih kondisi tersebut, anda bisa mempertimbangkan
untuk pindah kerja.

1. Anda tidak menyukai atasan anda, atasan anda tidak menyukai anda, atau
anda mempunyai konflik dengan atasan, kolega, bawahan, rekan kerja,
kontraktor, custome, -- dan anda tidak bisa mengatasinya.

* Jika anda tak mampu mengatasi semua persoalan dan konflik yang terjadi di
pekerjaan anda, maka jangan bebankan hidup anda sedemikian berat. Jika
satu-satunya jalan pemecahan adalah keluar dari pekerjaan, maka
pertimbangkan baik-baik.

2. Anda sedang merencanakan untuk menjalankan usaha anda sendiri, namun
anda sedikit khawatir untuk melakukan langkah pertama.

* Semakin lama anda bertahan di pekerjaan anda sekarang, semakin besar
kekhawatiran anda untuk mengambil langkah pertama bagi bisnis anda sendiri.

3. Anda menderita stress berat akibat dari pekerjaan anda: sakit kepala,
kurang tidur, gelisah, gangguan pencernaan, tertekan. Bahkan anda
melimpahkan semua keputus-asaan yang anda derita dari kerja kepada keluarga.

* Semestinya bekerja adalah bagian dari tujuan kesejahteraan kehidupan anda.
Jika pekerjaan anda sekarang justru menjauhkan anda dari tujuan tersebut,
mengapa anda tak mempertimbangkan untuk meraih kehidupan yang lebih baik,
yang terbebas dari tekanan dan derita?

4. Anda terbebani oleh pekerjaan, proyek, dan stress membuat anda gila.

* Jika anda ingin melakukan sesuatu yang anda senangi, dan anda
menganggapnya sebagai bagian dari kebahagiaan hidup anda, tetapi pekerjaan
telah menyita seluruh waktu anda, maka mungkin ini saatnya anda mencari
pekerjaan yang memberikan kemungkinan luas bagi pemenuhan tujuan dan
nilai-nilai pribadi anda.

5. Anda tidak bahagia pada pekerjaan anda. Bahkan sejumlah liburan pun
takkan mampu memberi anda kebahagiaan itu.

* Anda akan bekerja baik dan memberikan hasil yang positif jika anda senang
dengan pekerjaan anda. Mungkin tak selamanya kita mendapatkan pekerjaan yang
kita idamkan, tetapi setidaknya kita bisa menyenangi pekerjaan yang sekarang
ini.

6. Anda tak mendapatkan promosi yang semestinya anda terima. Malahan, orang
lainlah yang mendapatkan posisi itu.

* Jangan bekerja dengan memelihara rasa dendam dan kecewa. Singkirkan itu
dan terimalah keadaan sebagaimana adanya. Namun jika anda tak bisa
menerimanya, jangan memiliki pandangan yang sempit. Di luar sana ada banyak
kesempatan, jika itu benar-benar milik anda.

7. Anda terjebak dalam politik kantor yang berlarut-latur. Sedangkan para
top manajemen di kantor anda tampak tidak memiliki integeritas.

* Tak perlu bersikap naif dalam menghadapi politik kantor. Itu adalah
sesuatu yang biasa terjadi dimana-mana. Bila anda tak tahan, jangan
korbankan integeritas anda sendiri. Masih banyak kantor dan perusahaan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keintegeritasan seseorang.

8. Anda berada di lingkungan kerja yang kacau, kejam, kasar, bagai penjara
dan tak menjunjung martabat karyawan.

* Bukankah kita mendambakan lingkungan kerja yang bermartabat, saling
menghormati, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme? Jika anda tak
mampu hidup di situasi yang keras (padahal bisnis itu keras) maka segera
cari pekerjaan lain yang sesuai dengan jiwa anda.

9. Anda merasa usaha-usaha anda tak lagi dihargai.

* Keinginan dasar setiap orang adalah mendapatkan penghargaan. Bagi banyak
orang, penghargaan adalah kehormatan. Jika kehormatan tak lagi dihargai,
bagaimana anda bisa melakukan sesuatu dengan baik dan meraih kehidupan kerja
dengan baik pula?

10. Anda merasa inilah saatnya untuk pindah, tetapi belum tahu dimana harus
memulainya, atau takut untuk memulainya.

* Jika anda merasa sudah waktunya untuk pindah, karena alasan apa pun,
sebenarnya ketakutan anda hanyalah penghalang besar yang perlu anda
singkirkan.

Jika kondisi-kondisi di atas tampak jelas pada keadaan anda, mungkin inilah
waktunya untuk melakukan perbaikan dalam karier dan kehidupan anda. Ada
banyak alasan untuk melakukan perubahan yang positif. Pelajari kembali
seluruh perjalanan karier anda sejujurnya. Pertimbangkan itu sebagai bagian
dari kehidupan yang anda dambakan. Jika anda merasa harus melakukan suatu
perubahan dalam pekerjaan anda, berbicaralah dengan seseorang yang anda
percaya. Dapatkan pertimbangan-pertimbangan dan strategi untuk melakukannya.
Kemudian, susun berbagai rencana untuk mewujudkannya. Selamat meraih sesuatu
yang lebih baik.

Tips Negosiasi Gaji pada Tes Wawancara Kerja

Tips Negosiasi Gaji pada Tes Wawancara Kerja


Aturan umum menegosiasi gaji seperti gini: Jangan bicarakan gaji sampai kemudian Anda sudah mendapat kejelasan bahwa Anda-lah kandidat yg diharapkan (atau merupakan salah satu dari sedikit yg terpilih). Namun, memang sih aturan kayak gitu susah juga untuk dipatuhi. Upaya2 menghindar dari pertanyaan malah bisa-bisa berubah menjadi otot2an – yg tentu tidak Anda inginkan.

Idealnya memang, pembicaraan terkait gaji baru bisa dilakukan jika pelamar kerja sudah tahu betul dia mau ditempatkan di posisi mana, dan apa saja tanggungjawabnya. Tapi sialnya, tak jarang employer merasa perlu menghemat waktu mereka dg melakukan penyaringan sejak dini.

Anda tentunya menginginkan gaji yg lebih besar ketimbang yg sudah Anda terima sekarang, itu udah jelas. Untuk itu, ketika ditanya tentang riwayat gaji, sebaiknya Anda benar-benar sudah tahu berapakah yg sebetulnya Anda sudah dapatkan sekarang. Saya pertegas lagi: Pastikan Anda tahu berapa banyak sih sebenarnya benefit yg Anda peroleh. Beneran, banyak orang yg ndak tau lho. Meskipun semua orang bisa nyebutkan dia dapat berapa per bulannya, tapi banyak yg lupa memperhitungkan penghasilan tahunan, termasuk juga kompensasi non-gaji seperti tunjangan kesehatan, bonus, bagi hasil, dana pensiun, training pengembangan diri, dan yg lainnya. Padahal hal2 seperti itu aja sudah bisa nambah sampe 25 persen atau lebih dari gaji pokok Anda.

Pertanyaan terkait gaji ini memang terkesan seperti sebuah perangkap. Anda tentu ndak berharap permintaan gaji Anda dianggap terlalu tinggi atau terlalu rendah. Klo terlalu tinggi, kredibilitas Anda bisa rusak, kerja keras Anda sampai dg wawancara bisa dimentahkan. Sementara klo terlalu rendah, bukan cuma maksud untuk tingkatkan standar hidup terbatalkan, itu malah bisa jadi cerminan kurangnya rasa percaya diri, rendahnya self esteem dan ketidakmampuan untuk menilai harga kompetensi diri.

Nah, lantas gimana? Seperti yg saya sampaikan di awal, jangan berikan jawaban gamblang di awal. Anda harus membuat pelamar kerja melihat dulu performa Anda melalui tes wawancara, sehingga dia bisa melihat kelayakan “harga” Anda. Tujuannya adalah agar Anda bisa mengambil waktu sebanyak mungkin untuk membuat kesan sebaik yg Anda bisa berikan sebelum pembicaraan tentang gaji dimulai. Ini ndak ada beda dg salesperson yg sedang berusaha menjual produknya. Harga baru biasanya akan disebut ketika seluruh fitur dan benefit dari produk telah tuntas dibicarakan. Membicarakan harga sebelum fitur dan benefit diungkap bukanlah cara menjual yg bagus.

Sama, itu juga bukan cara menegosiasi gaji yg bagus. Anda harus presentasikan dulu keahlian dan wawasan Anda, serta bagaimana Anda bisa menguntungkan perusahaan sebelum bicarakan tentang gaji.
Setahu saya ndak ada kok kasus di mana pelamar kerja ditolak gara2 dia belum menyebutkan dg jelas berapa gaji yg dia minta di surat lamaran. Yg biasanya ada tu kasus pelamar ditolak gara2 sejak awal dia udah nyebutin permintaan gaji yg ndak cocok buat pemberi kerja.

Meskipun begitu, memang bisa jadi Anda akan menemui skenario ndak ideal. Ini adl kondisi di mana Anda sudah ditanya berapa gaji yg diminta sejak awal interview, sebelum Anda sempat meyakinkan pewawancara bhw Anda lah kandidat terbaik, atau sebelum Anda punya gambaran terkait tanggung jawab yg akan diemban di posisi yg Anda incar.
Nah, dalam skenario situasi semacam ini, hal terbaik yg bisa Anda lakukan adl memberikan respon pengalih pembicaraan untuk mengulur waktu. Mengapa? Sekali lagi, supaya Anda bisa mencari info terkait posisi yg Anda incar, dan supaya Anda miliki lebih banyak waktu utk menjual terlebih dahulu pengalaman dan kapabilitas Anda.

Pertanyaan: Berapa gaji yg Anda harapkan untuk posisi ini?
“Mohon maaf, Pak. Karena saya masih belum ada gambaran yg jelas terkait bagaimana posisi ini, maka sebenarnya cukup susah bagi saya untuk menyebutkan angka. Saya berharap Bapak berkenan untuk terlebih dahulu memberi saya gambaran dari posisi ini, dan juga rentang gaji yg sudah ditetapkan di perusahaan. Berdasarkan pengalaman saya, nama jabatan yg sama atau identik di perusahaan satu dan yg lain sebenarnya tidaklah benar2 mengartikan kesamaan. Sehingga untuk bisa menyebut angka, saya rasa saya perlu tahu terlebih dahulu bagaimana deskripsi tanggung jawab & pekerjaan dari posisi ini.”

Nah, jika Anda sudah sampaikan yg di atas tapi si pewawancara teruus aja ngejar, dan lalu memaksa Anda utk menyebut angka, padahal Anda belum sempat menjual kompetensi diri Anda. Yaa…[sigh]… sudah lah, sebut aja angka berapa gitu (do your research, please). Ini supaya si pewancara ndak malah menganggap Anda ini merepotkan dan kurang komunikatif.

“Dengan lingkup tanggung jawab yg hendak saya emban, saya pikir saya layak untuk dihargai dengan standar gaji tertinggi yg masih bisa diterima oleh sebagian besar perusahaan, yakni dalam kisaran ___ hingga ___ juta rupiah.”
Pertanyaan: Berapa gaji Anda sekarang? Bagaimana riwayat gaji Anda?
“Saya bisa pahami bila Bapak ingin tahu tentang informasi tsb, dan tentu saja, saya amat tidak keberatan untuk menyampaikannya. Namun rasanya akan lebih nyaman bagi saya bila Bapak berkenan untuk memberi saya kesempatan utk terlebih dahulu menjelaskan bagaimana tanggungjawab dari posisi saya sekarang, dan setelah itu menanyakan kpd Bapak terkait bagaimana bentuk tanggungjawab dari posisi yg saya tuju di sini. Hal ini saya pikir bisa membantu untuk melihat apakah kedua posisi tersebut benar2 bisa dibandingkan dari segi salary dan benefit.”

Berikut ini adalah opsi respon ketika Anda sudah tidak bisa mengelak dari penyebutan angka.

Opsi respon 1:
“Perusahaan saya yg sekarang menggaji saya ___ rupiah, yg masuk pada rentang atas tertinggi di perusahaan, yg mana ini menunjukkan tingkat kesuksesan yg telah saya raih di sana.”

Opsi respon 2:
“Meskipun gaji saya sekarang __ rupiah, yg mana itu lebih rendah ketimbang kebanyakan perusahaan biasa bayar untuk pekerjaan yg sama. Namun itu sebenarnya bukanlah merefleksikan kompetensi dan value saya. Itu sebenarnya adl karena perusahaan saya merupakan startup company / perusahaan baru. Sehingga standar gajinya memang masih rendah. Namun tetap saya masih mendapatkan kompensasi berupa bonus tahunan dan bagi hasil.”

Opsi respon 3:
“Base salary saya sekarang ___ rupiah, namun dengan uang lembur, uang makan, uang transportasi, tunjangan kesehatan, ansuransi dan bonus akhir tahun, maka benefit yg saya peroleh total sesungguhnya mencapai ___ rupiah.”

Nah, sekarang skenario kedua. Di sini kita asumsikan Anda telah berhasil lolos dari proses interview dan mulai masuk pada negosiasi gaji. Ini adalah kondisi paling ideal yg bisa Anda alami: pemberi kerja telah miliki gambaran terkait nilai kompetensi Anda, sementara Anda juga sudah ada gambaran apa yg diharapkan dari diri Anda bila bekerja nanti..

Pertanyaan: Bila melihat pengalaman profesional dan kepribadian Anda, sepertinya Anda adalah orang yg tepat utk posisi ini dan juga untuk perusahaan ini; yg kami kemudian ingin ketahui adalah apakah kami bisa memenuhi ekspektasi salary yg Anda harapkan. So, berapa kiranya salary requirement yg Anda harap terima untuk posisi ini?

Nah, di sini Anda gunakan strategi yg sama spt skenario sebelumnya; oper lagi bolanya ke si pewawancara. Anda tanya balik, untuk beri Anda informasi tambahan sebagai dasar untuk memberikan respon. Bila pertanyaan pembuka datang melalui telepon, surat, atau email, maka sebaiknya Anda membuat janji khusus untuk membicarakan urusan penting ini. Kenapa? Karena dg bertemu tatap muka, Anda akan lebih bisa memperhatikan isyarat2 non verbal dan menggunakannya sebagai dasar untuk memberikan respon.

Dan ketika sudah bertemu;
“Saya lebih suka untuk mendengar terlebih dahulu penawaran dari Bapak berdasarkan penilaian atas kapabilitas dan pengalaman saya, dan lalu disesuaikan dengan rentang tertinggi dari posisi ini di perusahaan.”

Pertanyaan: Berapakah gaji Anda sekarang, dan berapa persentase kenaikan yg Anda harapkan?

Ingat, jangan bohong lho tentang berapa gaji Anda sekarang. Employer amat bisa jadi punya akses untuk memverifikasi informasi yg Anda berikan. Jujur aja, ndak papa. Yg penting Anda juga hitung segala bentuk benefit yg Anda peroleh.

“Gaji tahunan saya sekarang, termasuk bonus dan benefit, adalah ____ rupiah, dan saya bersedia untuk mendapatkan kenaikan sebesar 15 persen tiap tahunnya.”

Jangan lupa, model kenaikan bentuk prosentase semisal 15 persen ini biasanya berlaku untuk pergerakan karir yg lateral. Artinya, bila kasusnya adalah promosi jabatan, apalagi yg meliputi relokasi, maka hitungannya tentu akan berbeda.

Bagaimana bila Anda mendapat tawaran yg kurang memuaskan?

“Saya merasa bersemangat tentang pekerjaan dan peluang profesional yg ada. Namun terus terang saya kurang merasa puas dg tawaran yg Bapak berikan. Saat ini penghasilan saya ____ rupiah, yg meliputi ____, ____, ____, dan ____. Saya kira saya akan lebih cocok dengan kenaikan sebesar ___ persen dari salary saya sekarang.”

Lantas, batasnya sampai di mana?

Salah satu strategi terpenting dalam negosiasi gaji adalah tahu kapan saatnya berhenti. Ingat, tujuan Anda adl -mestinya- untuk mendapatkan pekerjaannya, bukan untuk memenangkan beberapa ratus ribu rupiah. Gunakan common sense Anda untuk menentukan kapan waktunya berhenti, berdasarkan riset pendahuluan dan interaksi dg employer.


Bila Anda sudah mengkompromikan pengharapan Anda sebaik yg Anda bisa, sementara employer sudah jelas2 ndak bisa lagi untuk menawarkan lebih, maka berarti sudah waktunya untuk berkata “terima kasih”, terima tawarannya, dan ambil pekerjaannya. Ingat lho, Anda akan bekerja dg mereka, dan mereka tentu ndak akan lupa bagaimana sikap Anda dalam tes wawancara dan penawaran gaji.

Jikapun Anda memang bermaksud menolak tawaran mereka, tentu itu adalah pilihan Anda, jika memang Anda merasa masih bisa meraih yg lebih baik di tempat lain. Toh ini bukan negosiasi satu arah; Sama seperti Anda yg sedang diwawancara, Anda sebenarnya juga sedang mewawancara perusahaan tempat Anda melamar.

Menilai sesuatu yang salah dalam dunia kerja.

Pekerjaan merupakan bagian hidup dari manusia. Tapi jangan sampai Anda menilai sesuatu yang salah dalam dunia kerja.

Salah berasumsi bisa-bisa malah Anda gagal dalam karir. Anggapan yang seperti apakah yang sering disalah artikan karyawan ? Seperti dikutip Times of India, berikut ini enam anggapan yang salah.



Hidup telah lengkap karena memiliki pekerjaan

Seperti dikutip dari New York Daily News, pekerjaan bukanlah segala-galanya. Hindari waktu Anda hanya untuk bekerja, makan, tidur dengan siklus yang berulang. Ini tidak baik bagi kehidupan Anda, jika semua waktu hanya digunakan untuk bekerja tanpa bersenang-senang. Pada akhirnya Anda tidak akan mendapatkan sesuatu yang memuaskan dalam hidup.

Bos mengetahui keinganan saya

Jangan pernah berasumsi bos Anda mengetahui keinginana Anda untuk maju. Beranilah dan inisiatiflah untuk melakukan negosiasi promosi jabatan atau kenaikan gaji. Banyak karyawan yang menyesal karena mereka melewatkan kesempatan untuk berbicara pada atasan tentang kenaikan jabatan dan meminta gaji yang lebih.

Rekan kerja = sahabat

Meskipun di kantor Anda memiliki teman dekat, tapi sebaiknya jangan mengumbar kehidupan pribadi padanya. Di dalam pekerjaan biasanya orang tidak ada yang murni untuk bersahabat. Mereka punya kepentingan sendiri dan bisa saja rekan kerja yang Anda anggap sebagai sahabat akan menjatuhkan karir Anda.

Tidak bisa negosiasi gaji

Jika Anda berpikir memang sepantasnya Anda mendapatkan gaji saat ini, Anda bisa saja salah. Anda memiliki hak untuk bernegosiasi gaji pada atasan. Cobalah dan usahakan untuk mendapatkan gaji yang lebih.

Tidak berharga

Banyak pekerja yang merasa tidak aman dalam pekerjaanya. Takut dipecat dan merasa terus-menerus salah, tidak baik untuk pekerjaan. Merasa tidak berharga malah membunuh kreativitas Anda.

Kehidupan pribadi merupakan urusan saya

Mungkin Anda merasa kehidupan pribadi Anda tidak akan pernah diusik oleh rekan kantor. Pemikiran ini merupakan kesalahan besar. Rekan kerja, terutama rekan kerja yang suka menggosip sangat cepat menangkap keburukan rekan lainnya. Jadi, menjaga sikap sangat penting, meskipun di dunia maya. Jangan sampai Anda menulis status dengan kata-kata kasar di situs jaringan sosial, seperti Facebook dan Twitter. Apalagi sampai mengumbar keburukan rekan kantor di situs jejaring sosial tersebut .


Sumber : wolipop.com