Monggo moco

Minggu, 30 Januari 2011

CERITA GIMANA DOA BISA MENJADI KENYATAAN

Wahai manusia, kalianlah yang membutuhkan Allah. Allah adalah Zat yang Maha Kaya (tidak memerlukan apapun) lagi Maha Terpuji.” ( Fathir: 15 )
Apabila ingin doa kita terkabul, ada empat syarat yang harus dipenuhi :
1. Yakin
    Kita harus punya keyakinan bahwa Tuhan akan mengabulkan doa-doa kita.

2. Khusyuk
Ada ungkapan dari seorang Tabiin, dia pernah berkata, “Aku mengetahui kapan doaku terkabul.”
 Banyak orang bertanya, “Bagaimana caranya?”
Jawabnya adalah, “Ketika kalbuku khusyuk, airmataku berlinang, dan anggota badanku tenang.”

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari kalbu yang lalai dan lupa.”
( Musnad al-Imam Ahmad dan al-Tirmidzi dari Abu Hurayrah )

Dengan kata lain, ketika kita berdoa namun kalbu kita lalai. Mana mungkin Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Kalbu kita harus benar-benar khusyuk dan tunduk hanya kepada Allah.

Imam Ahmad ibn Hanbal pernah berkata, “Bagiku, kondisi batin seorang muslim yang berdoa dan doanya dikabulkan Allah, adalah seperti seseorang yang sedang berpegang pada sebatang kayu di lautan, di tengah ombak besar, dan merasa dirinya akan mati.”
Karena itu, setiap kali kita merendahkan diri, khusyuk, dan bersimpuh di hadapan Allah, lalu hati kita bergetar dan mengucap, “Tolonglah aku, wahai Tuhan, selamatkan aku.” Ketika itulah Allah akan mengabulkan doa kita.

Dalam hal ini, Allah SWT menegaskan tentang diri-Nya, “Siapakah yang memperkenankan doa orang yang terdesak/kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan siapakah yang menghilangkan kesusahan serta menjadikan kalian sebagai khalifah di muka bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Betapa sedikit kamu mengingat-Nya.”
( Al-Naml: 62 )
Mengapa harus orang dalam kondisi terdesak? Sebab, orang dalam kondisi itulah yang khusyuk kepada Allah.

3. Bersabar dalam doa
Perhatikanlah hal ini dengan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda, “Doa kalian akan dikabulkan selama kalian tidak tergesa-gesa dengan berkata, ‘aku sudah berdoa tetapi belum juga dikabulkan’.”
( HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurayrah )
Dengan kata lain, kita jangan pernah berputus asa dan berhenti berdoa walau doa-doa yang kita panjatkan belum juga dikabulkan.
Perhatikanlah hadis berikut, “Ketika seseorang berdoa, Allah pasti memberikan apa yang ia minta, atau menyingkirkan keburukan darinya yang senilai dengan doanya, selama ia tidak berdoa untuk kejahatan atau memutuskan hubungan kekeluargaan.”
( HR Al-Tirmidzi dari Abu Hurayrah )
Hadis ini menerangkan bahwa Allah akan menghapuskan dosa kita senilai doa yang kita panjatkan. Bayangkan kalau kita terus berdoa selama sebulan, lalu pengabulan doa kita ditunda, maka kita akan terus mendapat ampunan karena doa-doa kita yang tertunda pengabulannya.

4. Harta Halal
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Allah maha baik. Dia tidak menerima kecuali sesuatu yang baik.”
(HR Muslim dan al- Imam Ahmad dari Abu Hurayrah
)

Rasulullah SAW kemudian menggambarkan seseorang dengan rambut acak-acakan dan kumal, sangat miskin dan memerlukan pertolongan Tuhan. Lalu ia berdoa dengan khusyuk, “Wahai Tuhan, wahai Tuhan!” Akan tetapi, ia masih mengkomsumsi barang haram. Bagaimana mungkin doanya akan terkabul?
Barangkali sempat terlintas satu pertanyaan di benak, “aku tidak bisa berdoa dengan bahasa Arab yang benar. Bolehkah aku berdoa dengan sesuatu yang terlintas dalam benak ini?”
Pertanyaan ini pernah diajukan seseorang kepada Rasulullah SAW.
Ketika seseorang bertanya, “Aku tidak pandai menyusun kata-kata yang indah sepertimu dan seperti Mu’adz.” Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda, “Apakah yang engkau ucapkan dalam shalat?”
Ia menjawab, “Aku mengucap, “Ya Allah, aku meminta surga kepada-Mu. Ya Allah, selamatkanlah aku dari neraka’.” Rasulullah SAW kemudian berujar, “Seperti itu pulalah yang kami ucapkan.”
( Musnad al-Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah )
Yang lebih menakjubkan, ketika seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kita jauh sehingga kita harus berteriak memanggil-Nya, atau Dia dekat sehingga kita cukup berbisik kepada-Nya? Apakah Dia jauh sehingga kita harus berseru, Ataukah Dia dekat sehingga kita cukup memanggil-Nya dengan lirih?”
Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah terdiam hingga kemudian turun firman Allah, “Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Karena itu, hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 186)
Penyebab doa tak kunjung terkabul
Ibrahim bin Adham, adalah seorang ulama sufi yang terkenal alim dan ucapannya banyak mengandung petuah.
Suatu hari, beliau datang ke negeri Basrah dan mendapat pertanyaan dari sebagian besar penduduk di negeri itu perihal sebab doa mereka yang tak kunjung terkabul.
Ada sepuluh macam sebab, yang dijelaskan oleh Ibrahim bin Adham pada saat itu. Yaitu:
1. Kamu akui mengenal Allah, namun kamu tak pernah memenuhi hak-hak-Nya.
Maksudnya adalah setiap nikmat yang diberikan-Nya tak pernah di syukuri, bahkan manusia sering mengingkari dan juga melupakan.
2. Kamu baca Al-Quran berulang kali, namun isi yang terkandung didalamnya tak pernah kamu amalkan dan kamu terapkan dalam kehidupanmu.
3. Kamu akui cinta Rasulullah SAW, namun nasehat dan petunjuknya tidak mau kamu jalankan.
Maksudnya, Rasulullah telah memberi petunjuk tentang jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Tetapi kebanyakan dari manusia memilih jalan yang sesat.
4. Kamu akui syetan adalah musuh manusia paling nyata, namun kamu justru patuh kepadanya.
Maksudnya adalah manusia sering menuruti kehendak hawa nafsunya dan sering mengikuti perilaku syetan.
5. Kamu sering berdoa memohon dihindarkan dari siksa api neraka, namun kamu sendiri menjerumuskan dirimu ke dalamnya, dengan banyak berbuat dosa dan maksiat.
Maksudnya, seseorang yang menginginkan dirinya terhindar dari siksa neraka, hendaklah ia menjauhi perbuatan dosa.
6. Kamu sering berdoa memohon supaya masuk surga, namun kamu tidak mau beramal baik untuk mendapatkan surga itu.
7. Kamu mempercayai kematian itu pasti datang, namun kamu tidak mau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Maksudnya, semua manusia menyadari kalau hidup ini bersifat sementara tetapi kebanyakan dari manusia melupakan hal itu sehingga sering berbuat dosa dan maksiat.
8. Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, namun aibmu sendiri, kamu lupakan.
Maksudnya, manusia suka sekali mempergunjingkan keburukan orang lain dan tidak mau mengakui atau berintropeksi kalau dirinya sendiri justru berlumur dosa
.
9. Kamu memakan rezeki pemberian Allah, namun kamu tidak mau mensyukuri pemberian Allah itu.
Maksudnya, kebanyakan manusia bila mendapat nikmat berlebih dari Allah akan lupa daratan dan kadang kala menjadi sombong.
10. Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, namun kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Maksudnya, seharusnya manusia harus mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan memperbanyak amal kebaikan.
                  SEMOGA ILMU INI BISA BERMANFAAT BUAT KITA SEMUA...SILAHKAN DIAMBIL MANFAATNYA